Jam 18.18, twitter detikcom meneruskan artikel dari website mereka, mengabarkan B.J. Habibie meninggal dunia.
Cuma 20 menit, sudah ada 11 ribu retweet. Sepertinya detikcom merupakan outlet media online nasional yang tercepat mengabarkan berita duka ini.
Pada waktu yang tidak berselisih lama, Metro TV menggelar breaking news, begitupun KompasTV.
Saya membayangkan, editor detikcom mestinya sangat berhati-hati dalam “menaikkan” berita ini.
Pak Habibie adalah salah satu tokoh yang paling sering jadi target hoaks.
Dua hari lalu, subuh hari jam 4.30, saya membuka Facebook, dan laman teratas adalah status seseorang. Dia bilang Pak Habibie meninggal dunia, lengkap dengan ucapan belasungkawanya. Status itu sudah dibagikan 19 ribu kali.
Selain Pak Habibie, Pak JK, dan Alm. Arifin Ilham adalah sederet nama yang sering diisukan meninggal.
Saya sampai tidak habis pikir. Kok tega ya bikin hoaks orang meninggal!?
Judul di atas “so this time it is real”, adalah ekspresi rekan kerja saya, seorang warga negara Singapore saat tahu Pak Habibie wafat.
Ekspresi itu bermakna 2 hal:
1. Rasa berduka. Bagaimanapun, Pak Habibie banyak meninggalkan karya untuk Indonesia.
2. Bahwa kabar ini bukan lagi disinformasi alias hoaks.
Goodbye hoaxes… Pak Habibie kini sudah tenang dan menyusul cinta abadinya di alam sana.
Rest in Peace, Pak Habibie..
**sumber foto: Wikimedia Commons